SEORANG anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkungan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya.
Sebuah organ yang tumbuh berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan di antara sel bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi tertentu. Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya belum sempurna.Lambat laun organ tersebut dengan fungsinya akan tumbuh dan berkembang menjadi organ yang matang, seperti yang diperlukan orang dewasa. Dengan demikian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.
Untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan fungsi. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimum diperlukan berbagai faktor misalnya makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak yang sedang tumbuh. Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal yang penting, di samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman dan kasih sayang dari ayah dan ibu yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat.
Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Triwulan pertama masa embrio sangat penting, karena merupakan masa pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan bawaan.
Dalam triwulan berikutnya janin lebih tahan, beberapa organ telah selesai pertumbuhannya. Pada masa ini terutama terjadi perkembangan fungsi dan panjang janin juga bertambah. Akhir bulan keempat panjang janin 35 cm (kira-kira 70% dari panjang badan bayi baru lahir). Selama triwulan terakhir, berat badan bertambah dengan cepat sekali dan terutama terdapat penambahan jaringan lemak di bawah kulit. Bayi lahir dengan berat rata-rata 3000 gram dan panjang badan 48 cm di Indonesia, sedangkan di negara maju berat badan rata-rata bayi baru lahir adalah 3300 gram dan panjang 50 cm.
Pada bayi baru lahir besar kepala merupakan 1/4 panjang badan, sedangkan anggota gerak kira-kira 1/4 panjang badan. Besar kepala orang dewasa hanya 1/8 panjang badannya dan anggota geraknya 1/2 panjang badannya. Pada umur 2 tahun, umbilicus merupakan pusat badan, sedangkan pada orang dewasa pusat badan adalah simfisis. Berat fetus 90% terdiri dari air, sedangkan pada bayi baru lahir 70-80% dan pada orang dewasa 50%. Setelah bayi lahir, berat badan akan menurun karena kurangnya minum, kehilangan cairan tubuh melalui kencing, pernafasan kulit dan mekonium. Penurunan fisiologis ini dapat mencapai 10% dari berat badan waktu lahir. Sesudah 10-14 hari berat badan waktu lahir dapat dicapai kembali. Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara fungsionil.
Lingkaran kepala bayi baru lahir di Indonesia 33 cm (di negeri maju 35cm), kemudian pada umur 1 tahun menjadi 44 cm (di negeri maju 47 cm). Pada umur 10 tahun menjadi 53 cm dan pada orang dewasa 55-58 cm. Ukuran lingkar kepala penting diketahui yaitu untuk mengetahui perubahan dalam pertumbuhan otak. Selama masa prasekolah, berat badan naik setiap tahun dengan 1 ½-2 Kg di Indonesia (di negeri maju 2-3 Kg).Formula yang digunakan untuk menentukan berat badan adalah:
Berat badan = 8 + 2n Kg
Keterangan: n = jumlah umur dalam tahun.
Berat badan, umur:
- 1 tahun = 3 X berat badan lahir
- 2 ½ tahun = 4 X berat badan lahir
- 6 tahun = 2 X berat badan umur 1 tahun
TAHAP PERKEMBANGAN BAYI DAN BALITA
AGE | GERAKAN KASAR | GERAKAN HALUS | PENDENGARAN &BERBICARA | SOSIAL &KEMANDIRIAN |
1 bln | Tangan&kaki bergerak aktf | Kepala menoleh kesamping kanan-kiri | Bereaksi thd bunyi;Mengeluarkan suara bukan menangis | Menatap wajah ibuBereaksi thd bunyi dan cahayaMengikuti gerakan mainan 45° |
2 bln | Kepala tegak ktk didudukkan | Mengoceh ooo – ooo (dg huruf hidup a, e, o) | Tersenyum spontan;Menatap benda-benda kecil berwarna-warni;Mata mengikuti objek 180°; Bereaksi thd bunyi bel dg menghentikan aktivitas |
3 bln | Mengangkat kepala 45° ketika tengkurap | Menangkap dan memegang mainan kerincingan | Tertawa/berteriak memekik | Memandang tangannya;Mengamati mainan yg ada di tangannya |
4 bln | Bila ditengkurapkan, dada diangkat dg bantuan tangan.;Bila diangkat 45° bayi akan mengangkat kepala dan menekuk kaki;Tengkurap terlentang sendiri | Mengucap suara seperti membuat gelembung (w);Mengucap suara seperti menutup bibir (m, b) | Tertawa dan menjerit krn gembira wkt diajak bermain/bercanda |
5 bln | Mencari benda-benda yg hilang | Meraih, menggapai.;Memasukkan benda yang dipegang ke mulutnya | Menoleh ke suara;mengucap kata-kata dg irama da da da, mam mam mam | Meraih mainan;Menolehkan kepala mencari bunyi kertas yg gemerisik |
AGE | GERAKAN KASAR | GERAKAN HALUS | PENDENGARAN &BERBICARA | SOSIAL &KEMANDIRIAN |
6 bln | Ditarik duduk/didudukkan dg menarik kedua tangannya;Kepala tidak terkulai ke belakang;Duduk tanpa pegangan |
| Berceloteh dg meningkatkan beberapa suku kata dan nada berubah-ubah e, pa, da deu, ge ge, da da, mam mam, dsb | Memasukkan biscuit ke mulut;Bergembira dg melempar benda-bendaMemandang dan mengikuti mainan yg jatuh |
7 bln |
| Mengambil dg tangan kanan & kiri;Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yg lain | Berceloteh dg meningkatkan beberapa suku kata dan nada berubah-ubah e pa, da deu, ge ge, da da, mam mam, dsbDapat berbisik | Mengubah posisi duduk untuk mencapai mainan yg masih dlm jangkauan |
8 bln | Setelah didudukkan, duduk terus dg topangan kedua tangannya;Berdiri berpegangan |
| Bermain cilukba |
9 bln | Berdiri dg berpegangan;Merangkak dg siku dan lengan bawah menggeser ke depan | Makan biscuit sendiri;Meraih dan mengambil mainan dr wadah yg terbuka;Mengimpit | Menggabungkan dua buah suku kata ma-ma | Melambaikan tangan;Berusaha memegang mainan yg jauh dr jangkauannya;Menahan mainan jika ditarik |
10 bln | Duduk sendiri;Berjalan dg berpegangan pd sesuatu merambat | Memukul mainan dg kedua tangan,;Melempar mainan dg sengaja;Memegang benda dg ibu jari dan jari telunjuk | Meniru kata dg tepat dan keras | Bertepuk tangan;Malu kpd org asing pd permulaan;Mengenal muka-muka anggota keluarga |
AGE | GERAKAN KASAR | GERAKAN HALUS | PENDENGARAN &BERBICARA | SOSIAL &KEMANDIRIAN |
11 bln | Berdiri sendiri sebentar2, berjalan dg dituntun | Melempar mainan dg sengaja | Mengucapkan kata-kata dg arti yg jelas mama, papa | Menunjuk dan meminta;Malu kpd org asing pd permulaan;Mengenal muka-muka anggota keluarga |
12 bln | Merangkak dg mantap;Berdiri tanpa berpegangan;Berjalan sendiri (40%) | Memasukkan mainan ke cangkir | Mengucapkan kata-kata dg arti yg jelas mama, papa | Bermain dg org lain;Menarik mainan dg tali ke arah dirinya;Menjatuhkan piringan kecil ked lm wadah yg terbuka |
15 bln | Berjalan | Mencoret-coret | Berbicara 2 kata | Minum dari gelas |
1,5th | Lari, naik tangga | Menumpuk 2 kubus | Berbicara beberapa kata | Memakai sendok menyuapi boneka |
2th | Menendang bola | Menumpuk 4 kubus | Menunjuk gambar | Menyikat gigi, melepas dan memakai pakaian |
2,5 th | Melompat |
| Menunjuk bagian tubuh | Mencuci dan mengeringkan tangan |
3th |
| Menggambar grs tegak | Menyebutkan nama benda | Menyebut nama teman |
3,5th | Berdiri 1 kaki 3 dtk | Menggambar lingkaran | Bercerita singkat menyebutkan penggunaan benda | Memakai baju kaos |
4th |
| Menggambar tanda tambah |
| Memakai baju tanpa dibantu |
4,5th |
| Menggambar manusia (kepala, tangan, kaki) |
| Bermain kartu, menyikat gigi tanpa dibantu |
5th | Berdiri 1 kaki 5 detik |
| Menghitung 5 kubus | Mengambil makanan |
PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Posted by: Agnesa Nurwindia on: Januari 17, 2009
PENILAIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan merupakan indikator penting dalam menilai status kesehatan anak, karena dapat mempengaruhi kualitas hidup anak, oleh sebab itu pertumbuhan perlu dipantau secara berkala. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan.
Pemeriksaan dan pengukuran pertumbuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu secara klinis yang dilakukan dalam pelayanan medis maupun secara antropometris. Pemeriksaan secara klinis bertujuan untuk membuat diagnosis tentang pertumbuhan dan status gizi anak dalam keadaan sehat maupun sakit. Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan laboratorium, radiologi serta antropometri. Pada saat ini terdapat beberapa baku antropometri, berikut di bawah ini merupakan langkah-langkah menilai pertumbuhan menggunakan baku NCHS tahun 2000 yang kemudian ditampilkan oleh CDC sehingga dikenal sebagai kurva pertumbuhan CDC 2000.
Langkah Persiapan
-
Alat ukur
·Timbangan berat badan
Beam balance untuk anak kurang dari 2 tahun, setelah umur tersebut digunakan timbangan injak atau electronic.
·Ukuran panjang / tinggi badan
Untuk anak kurang dari 2 tahun digunakan infantometer, sedangkan apabila lebih dari 2 tahun digunakan stadiometer atau microtoise
·Pita ukur lingkar kepala menggunakan pita ukur lingkar kepala yang tidak melar.
- Kurva standard pertumbuhan dari CDC 2000
Langkah Pelaksanaan
- Prosedur Pengukuran Berat Bayi
a.Dilakukan oleh 2 orang, yaitu orang pertama mengukur berat bayi sambil menjaga anak agar tidak jatuh dan orang kedua mencatat hasil pengukuran.
b.Bayi dalam keadaan tanpa pakaian atau hanya menggunakan popok yang kering.
c.Tempatkan bayi di tengah alat timbangan.
d.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,01 kg.
2.Prosedur Pengukuran Panjang Bayi
a.Bayi hanya menggunakan popok. Sepatu dan hiasan kepala harus dibuka.
b.Bayi diletakan di tengah alat pengukur.
c.Dilakukan oleh 2 orang, yaitu orang pertama memegang kepala bayi agar menempel pada ujung papan ukur ang tidak dapat digeser, posisi kepala lurus dengan pandangan vertical ke atas dalam Frankfort horizontal plane. Orang kedua meluruskan kedua tungkainya dengan telapak kaki menempel pada papan pengukur yang dapat digeser.
d.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1 cm.
- Prosedur Pengukuran Lingkar Kepala
a.Topi, hiasan rambut, atau hiasan lainnya yang akan mengganggu pengukuran harus dilepaskan.
b.Bayi lebih nyaman dalam dekapan orangtua.
c.Ukur lingkaran kepala atau lingkaran occipital-frontal yaitu lingkaran kepala terbesar melalui belakang kepala (occiput) dan sebelah atas alis mata.
d.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1 cm.
- Prosedur Pengukuran Berat Anak / Remaja
a.Timbangan sebaiknya diletakan di ruangan tertutup.
b.Pakaian dilepaskan, hanya menggunakan pakaian dalam saja.
c.Anak / remaja berdiri tegak di tengah alat timbangan.
d.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,01 kg.
- Prosedur Pengukuran Tinggi Anak / Remaja
a.Anak / remaja dengan berdiri tegak menempel pada alat stadiometer atau microtoise tanpa alas kaki.
b.Hiasan di kepala dilepas.
c.Pandangan lurus ke depan.
d.Anak diintruksikan untuk menarik nafas dalam-dalam.
e.Mata pengukur sejajar dengan puncak kepala.
f.Geser alat ukur ke bawah hingga sedikit menekan kepala.
g.Lakukan pembacaan dengan ketelitian 0,1 cm.
Langkah Penilaian
A.Hitung Umur Anak
Cara menghitung umur anak adalah dengan cara mengurangi tanggal pemeriksaan terhadap tanggal lahir.
Contoh :
Tanggal pemeriksaan 10 Mei 2004: 2004 05 10
Tanggal lahir 23 Juni 2002 : 2002 06 23
Umur kronologis: 1 10 17
Umur kronologis anak adalah 1 tahun, 10 bulan, 17 hari dan diplot sebagai 22 ½ bulan.
Menghitung Umur Anak yang Lahir Prematur
Untuk bayi prematur, dalam mengukur berat dan panjang badan serta lingkar kepala, harus digunakan umur koreksi sampai anak berusia 2 tahun. Untuk bayi prematur dengan berat kurang dari 1000 gram, umur koreksi digunakan sampai anak berusia 3 tahun. Cara menghitung umur koreksi adalah dengan cara mengurangi umur kronologis terhadap jumlah minggu prematur.
Contoh :
Bayi Lina lahir pada tanggal 20 Desember 2002, lahir dengan umur gestasi 33 minggu, dengan berat lahir 2000 gram.
Tanggal pemeriksaan 5 Juli 2004: 2004 07 05
Tanggal lahir 20 Desember 2002: 2002 12 20
Umur kronologis: 1 06 15
Prematur 7 minggu: 01 21
Umur koreksi: 1 04 24
Umur anak adalah 1 tahun, 4 bulan, 24 hari dan diplot pada 16 ½ bulan.
B.Plot ke dalam Kurva Pertumbuhan CDC 2000
Gunakan kurva pertumbuhan berdasarkan umur, tinggi, berat, lingkar kepala dan jenis kelamin sesuai dengan kebutuhan.
Kurva pertumbuhan CDC ditampilkan sebagai :
Jenis Kelamin | Umur | Kurva |
Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan | Lahir sampai 36 bulan Lahir sampai 36 bulan Lahir sampai 36 bulan Lahir sampai 36 bulan Lahir sampai 36 bulan Lahir sampai 36 bulan Lahir sampai 36 bulan Lahir sampai 36 bulan 2 sampai 20 tahun 2 sampai 20 tahun 2 sampai 20 tahun 2 sampai 20 tahun 2 sampai 20 tahun 2 sampai 20 tahun | Berat terhadap panjang Berat terhadap umur Panjang terhadap umur Lingkar kepala terhadap umur Berat terhadap panjang Berat terhadap umur Panjang terhadap umur Lingkar kepala terhadap umur IMT terhadap umur Berat terhadap umur Tinggi terhadap umur IMT terhadap umur Berat terhadap umur Tinggi terhadap umur |
Ket : IMT (BMI) : Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) |
C.Nilai Hasil Pertumbuhan
Dalam menilai pertumbuhan diperlukan beberapa kali pengukuran untuk melihat arah pertumbuhan. Pada neonatus sebaiknya pengukuran dilakukan pada minggu pertama, ke-2 dan ke-4, selanjutnya dianjurkan melakukan pengukuran antropometri satu kali setiap bulan.
Berikut di bawah ini beberapa criteria yang digunakan untuk menilai adanya masalah dalam pertumbuhan :
Sumber | Indikator | Batasan |
Institute of Medicine, 1996
WIC
CDC WHO, 1995
Medical Practice, 1999
Medical Practice, 1999 | Panjang terhadap umur Tinggi terhadap umur Berat terhadap panjang Berat terhadap tinggi Panjang terhadap umur Tinggi terhadap umur Berat terhadap panjang IMT terhadap umur IMT terhadap umur Panjang / tinggi terhadap umur Berat terhadap tinggi Berat terhadap umur Berat terhadap panjang Panjang terhadap umur Berat terhadap umur Panjang terhadap umur Tinggi terhadap umur | Persentil ke-5
Persentil ke-10
Persentil ke-5 Persentil ke-2,3 (-2 SD)
Persentil ke-5
Arah pertumbuhan ke bawah melampaui persentil semula. |
PENILAIAN PERKEMBANGAN
Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu, dan merupakan indikator penting dalam menilai kualitas hidup anak. Oleh karena itu perkembangan anak harus dipantau secara berkala. Bayi atau anak dengan resiko tinggi terjadinya penyimpangan perkembangan perlu mendapat prioritas, antara lain bayi prematur, berat lahir rendah, bayi dengan riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes mellitus, gemelli, dll.
Dokter anak sedikitnya harus menguasai skrining perkembangan dengan metode Denver II.
Langkah Persiapan
1.Formulir Denver II
2.Benang
3.Kismis
4.Kerincingan dengan gagang yang kecil
5.Balok-balok berwarna dengan luas 10 inci
6.Botol kaca kecil dengan lubang 5/8 inci
7.Bel kecil
8.Bola tennis
9.Pinsil merah
10.Boneka kecil dengan botol susu
11.Cangkir plastic dengan gagang / pegangan
12.Kertas kosong
Langkah Pelaksanaan
Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur
1.Personal Social ( sosial personal )
Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan.
2.Fine Motor Adaptive ( motorik halus adaptif )
Koordinasi mata – tangan, memainkan dan menggunakan benda-benda kecil.
3.Language ( bahasa )
Mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa.
4.Gross Motor ( motorik kasar )
Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot besar.
Pencatatan Hasil
1.Koreksi faktor prematuritas. Tarik garis umur dari garis paling atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung atas garis umur.
2.Semua uji coba untuk setiap sektor dimulai dengan uji coba yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai kanan garis umur.
3.Pada setiap sektor dilakukan minimal 3 uji coba terdekat di sebelah kiri garis umur serta tiap uji coba yang dilalui garis umur.
4.Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada langkah 3( “gagal”; “menolak”; “tidak ada kesempatan” ), lakukan ujicoba tambahan ke sebelah kiri pada sektor yang sama sampai anak dapat melewati 3 uji coba.
Skor Penilaian
Skor dari tiap uji coba ditulis pada kotak segi empat. Uji coba dekat tanda garis 50%.
P : Pass / Lewat. Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu / pengasuhanak memberi laporan ( tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya ).
F : Fail / Gagal. Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan baik.
No : No Opportunity / tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R.
R : Refusal / Menolak. Anak menolak untuk melakukan uji coba. Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak apa yang harus dilakukan, atau menanyakan kepada anak apakah ia dapat melakukannya ( uji coba yang dilaporkan oleh ibu / pengasuh anak tidak di skor sebagai penolakan ).
Interprestasi Penilaian Individual
1.Lebih ( Advanced )
Bilamana seorang anak lewat pada uji coba yang terletak di sebelah kanan garis umur, maka dinyatakan bahwa perkembangan anak lebih pada uji coba tersebut.
2.Normal
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan uji coba di sebelah kanan garis umur.
3.Peringatan ( Caution )
Bila seorang anak gagal atu menolak uji coba yang dilalui garis umur terletak pada atau antara persentil ke-75 dan 90.
4.Keterlambatan ( Delay )
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan uji coba yang seluruhnya terletak di sebelah kiri garis umur.
5.Tidak ada kesempatan ( No Opportunity )
Uji coba yang dilaporkan orangtua.
Intervensi Denver II
1.Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
2.Suspek
Bila didapatkan ≥ 2 peringatan dan / atau ≥ 1 keterlambatan. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
3.Tidak dapat diuji
Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba yang terletak di sebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75 – 90 %.
4.Uji ulang dalam 1 – 2minggu
Bila pada uji ulang didapatkan hasil yang mencurigakan atau tidak dapat diuji, maka pikirkan untuk merujuk anak tersebut.
Agar anak dapat
berkembang dengan baik dan optimal, dibutuhkan
stimulasi anak yang baik dan seimbang. Namun seringkali orangtua menjadi bingung, bagaimana cara menstimulasi? Apa yang harus distimulasi? Berikut sedikit ulasan mengenai jenis stimulasi yang dibutuhkan oleh anak.
Stimulasi aspek fisik. Rangsangan untuk fisik bayi dan balita amat diperlukan, karena pada usia mereka perkembangan syaraf-syaraf motorik sangat pesat. Melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti berlari, berjalan, menari akan sangat membantu perkembangan mereka.
Stimulasi aspek emosi. Kenalkan mereka dengan bentuk emosi dasar, bahagia dan sedih. Dengan menghiburnya pada saat menangis karena mainannya rusak akan membantu. Ajari pula mereka untuk berbagi dengan teman sebayanya, misalnya dengan bernagi mainan, sehingga dapat menimbulkan kepekaan untuk bertoleransi dan berperilaku menyenangkan.
Stimulasi aspek spiritual. Ajarilah anak untuk berdoa dengan menggunakan kata-kata yang sederhana, mengucapkan terimakasih kepada tuhan atas makanan, hari yang indah, dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan hari itu. Akan membuat anak semakin peka. Ajak juga mereka ke tempat ibadah, dan membacakan dongeng dan kisah-kisah para nabi juga akan membantu meningkatkan moral.
Stimulasi aspek intelektual. Rangsangan intelektual dapat dilakukan dengan sering memberikan buku bacaan, mengajak anak melakukan permainan, dan rekreasi bersama, dan juga dengan rajin menjawab keingintahuan anak. Jadi sebagai orangtua juga harus rajin belajar agar sanggup memenuhi dan menjawab keingintahuan anak dengan baik dan benar.
Stimulasi aspek sosial. Anak pun harus diajari untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya. Membantu menjaga adik, membantu orangtua yang sedang sibuk, akan merangsang kepekaan alaminya.
Agar stimulasi ini dapat menunjukkan hasil yang baik, kita tidak boleh melupakan istirahat yang cukup dan asupan nutrisinya. Gizi yang baik amat sangat dibutuhkan oleh anak, karena mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan. Jadi asupan nutrisi tentunya amat dibutuhkan untuk perkembangan fisik, daya tahan tubuh, pencernaan, dan juga tentunya untuk perkembangan otak mereka.
Kebutuhan psikososial adalah kebutuhan ASIH dan ASAH.
Kebutuhan ASIH meliputi : perhatian segera, kasih sayang, rasa aman, dilindungi, mandiri,rasa memiliki,kebutuhan akan sukses,mendapatkan kesempatan dan pengalaman,dibantu dan dihargai.
Kebutuhan ASAH meliputi : stimulasi (rangsangan) dini pada semua indera (pendengaran, penglihatan, sentuhan, membau, mengecap), sistem gerak kasar dan halus, komunikasi, emosi-sosial dan rangsangan untuk berpikir.Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.Pemberian stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa pranatal, dan setelah lahir dengan cara menetekan bayi pada ibunya sedini mungkin.Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang didapat melalui pendidikan dan latihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar